Manusia selalu mencari cara untuk membuat hal-hal baru demi menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi. Begitu juga dalam bidang medis. Peneliti dan ahli kesehatan senantiasa berusaha untuk memunculkan berbagai inovasi yang penting bagi kesehatan banyak orang.
Berikut ini 9 di antaranya :
Perawatan baru untuk kanker darah
Sebuah penelitian di tahun 2013 memunculkan obat baru untuk pasien kanker darah. Obat ini baru saja dikembangkan masih terus disempurnakan. Eksperimen yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa obat ini mampu bekerja dengan baik pada 71 persen pasien yang memiliki leukemia kronis (CLL). Obat ini bisa membunuh sel kanker tanpa merusak sel yang sehat. Tak hanya itu, obat ini juga menyebabkan lebih sedikit efek samping pada pasien.
Penanda baru untuk risiko penyakit jantung
Selama ini peneliti menggunakan penanda untuk mengetahui risiko penyakit jantung pada seseorang. Biasanya peneliti menggunakan kadar kolesterol sebagai penanda. Namun kini mereka telah menemukan sebuah penanda lain yang disebut TMAO (trimethylamine N-oxide). Penanda ini sangat efektif untuk menunjukkan risiko sakit jantung pada orang yang tidak memiliki faktor risiko lain seperti kolesterol. TMAO sesungguhnya adalah produk sampingan bakteri pada usus yang bisa memberikan petunjuk penting mengenai risiko stroke dan penyakit jantung.
Pemeriksaan kolonoskopi yang lebih murah
Melakukan kolonoskopi adalah salah satu tes pemindaian kanker yang bisa menghabiskan banyak uang. Salah satu penyebabnya adalah karena kolonoskopi dilakukan oleh tenaga ahli yang harus dibayar mahal. Namun peneliti menemukan solusi untuk hal ini. Mereka membuat program komputer baru yang bisa membantu pasien melakukan kolonoskopi tanpa bantuan ahli. Alat ini bisa dioperasikan oleh ahli kesehatan tak harus seorang ahli kolonoskopi. Dengan begitu pasien tetap mendapatkan manfaat yang sama dengan harga yang lebih murah.
Obat untuk mencegah gagal jantung
Gagal jantung dan serangan jantung adalah pembunuh yang telah memakan banyak korban di seluruh dunia. Kebanyakan orang tak dapat tertolong ketika mereka mulai mengalami serangan jantung dan gagal jantung. Namun peneliti melakukan terobosan besar, bahkan terbesar selama 20 tahun terakhir, yaitu obat yang disebut Serelaxin. Obat ini merupakan versi sintetis dari hormon alami manusia yang membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh ketika seseorang mengalami serangan jantung dan gagal jantung. Obat ini juga mengurangi peradangan yang berkaitan dengan kerusakan ginjal, lever, dan jantung.
Transplantasi mikroba feses
Clostridium difficle atau C.diff adalah salah satu jenis infeksi perut yang bisa mematikan. Selama ini peneliti melakukan penanganan dengan memberikan antibiotik. Namun baru-baru ini peneliti menemukan cara lain, yaitu dengan cara transplantasi mikroba pada feses. Caranya, peneliti melakukan transfer mikroba yang terkandung dalam feses orang sehat pada usus orang yang sakit. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan perkembangan bakteri pada sistem pencernaan. Cara ini diketahui ampuh untuk menyembuhkan C.diff dalam waktu singkat.
Era baru untuk perawatan hepatitis C
Sejak tahun 1990-an, pasien hepatitis C harus mengalami masa-masa tak menyenangkan dalam perawatan mereka. Banyak pasien yang harus menjalani perawatan dalam jangka waktu berbulan-bulan dan merasa tak nyaman, bahkan mengalami alergi, dengan obat mereka. Namun peneliti telah menemukan obat terbaru bernama Sofosbuvir yang bisa digunakan pada semua jenis hepatitis C. Obat ini masih dalam pengembangan dan kemungkinan baru disetujui pada tahun 2014 mendatang. Obat ini diketahui mampu bekerja 90 persen lebih efektif dan menyebabkan sedikit efek samping.
Implan untuk redakan epilepsi
Selama ini pasien epilepsi selalu kesulitan mengontrol diri mereka ketika terjadi serangan epilepsi. Bahkan obat-obatan tak bisa membantu mereka. Selain obat-obatan, pasien epilepsi bisa melakukan operasi, namun risikonya sangat besar, mahal, dan seringkali tak banyak membantu. Namun peneliti akhirnya menemukan sebuah teknologi baru untuk membantu pasien epilepsi. Mereka menemukan alat yang bisa diimplan pada kulit pasien. Alat ini kemudian akan mencatat pola gelombang otak pasien melalui elektroda yang dipasang pada otak pasien. Ketika pasien akan mengalami serangan epilepsi, sedikit arus listrik akan dikirimkan dan bisa mencegah terjadi serangan epilepsi.
Tes baru untuk hilangkan tumor
Selama ini orang yang memiliki tumor harus menjalani perawatan yang agresif dan sebenarnya tak diperlukan. Hal ini karena ahli berpendapat mereka harus berhati-hati dengan tumor yang muncul dan tak ingin mengambil risiko. Namun sebuah tes baru yang berdasarkan pada genetik telah ditemukan untuk membantu dokter menentukan perawatan yang tepat bagi pasien. Dengan tes terbaru ini, dokter bisa mengetahui apakah pasien perlu menjalani perawatan agresif seperti kemoterapi atau radiasi. Tes ini bekerja dengan menganalisis gen pada tumor pasien. Selanjutnya, tes ini akan memprediksi apakah kanker tersebut berbahaya atau tidak.
Mata bionik untuk kebutaan
Salah satu penyakit mata parah yang disebabkan oleh faktor keturunan adalah Retinitis Pigmentosa (RP). Penyakit ini banyak menjangkiti orang sejak kecil dan membuat kebanyakan mereka buta di usia dewasa atau tua, sekitar 40 tahunan. Setelah melakukan penelitian selama 20 tahun peneliti kini menemukan teknologi yang bisa membantu pasien RP, yaitu mata bionik. Caranya, peneliti akan melakukan implan pada retina pasien. Teknologi ini kemudian akan membantu pasien melihat lebih baik. Meski tak bisa mengembalikan penglihatan sepenuhnya, namun teknologi ini bisa membantu pasien mengetahui gerakan, gelap terang, dan lokasi orang serta obyek.
No comments:
Post a Comment