Premi yang Anda bayarkan masuk ke instrumen investasi yang Anda pilih, yang kemudian menghasilkan Nilai Polis. Namun, sebelum itu, premi dipotong untuk membayar sejumlah biaya, terutama biaya akuisisi di tahun awal. Jadi, porsi premi yang masuk sebagai investasi itu nett biaya yang dibayarkan ke perusahaan asuransi.
Nilai Polis, yang merupakan hasil dari investasi, adalah uang yang digunakan untuk membayar Biaya Asuransi, Biaya Asuransi Tambahan dan Biaya Administrasi. Jadi, proteksi asuransi dibayar dari hasil investasi. Dari sini, kita bisa lihat bahwa pemotongan biaya di unit link dilakukan dengan dua cara. Pertama, premi langsung dipotong untuk membayar biaya akuisisi (hanya di 5 tahun pertama). Kedua, nilai investasi dipotong secara rutin untuk membayar biaya asuransi (selama – lamanya polis hidup).
Setelah membayar semua biaya tersebut, sisanya adalah nilai polis atau nilai tunai, yang bisa diambil oleh pemegang polis. Ini adalah nilai yang bisa dicairkan untuk dana pendidikan atau dana pensiun.
Selama nilai polis cukup untuk membayar biaya, proteksi asuransi tetap aktif. Kalau nilai polis tidak cukup, otomatis proteksi asuransi berhenti, sering disebut sebagai polis lapse. Sebelum terjadi polis lapse, perusahaan asuransi akan meminta nasabah melakukan penambahan dana (top up), bayar lagi diluar premi yang rutin dibayar.
Jadi dalam unit link, nilai polis adalah titik pentingnya. Karena itu, perlu paham apa yang mempengaruhi nilai polis. Pertama, jumlah dana yang masuk dari pembayaran premi dasar dan kedua, kinerja return investasi yang dipengaruhi instrumen yang dipilih (saham, obligasi, deposito dll) serta kemampuan manajer investasi mengelola dana. Ingat: tidak ada jaminan return atau hasil investasi di unit link. Risiko ditanggung oleh pemegang polis. Jika menerima penawaran dari agen asuransi yang menjanjikan kepastian return investasi, agen tersebut bisa dipastikan ngawur.
Bagaimana mendeteksi suatu proposal asuransi jiwa ada unit link atau bukan? Paling mudah, cek apakah asuransi itu menawarkan investasi. Lihat apakah ada nilai investasi atau nilai tunai di masa depan, yang bisa Anda manfaatkan, dan nilainya tidak dijamin atau risikonya ditanggung oleh masabah, jika ya itu adalah produk asuransi unit – link.
Perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang terkenal menjual unit – link adalah Prudential, AXA Mandiri (patungan Bank Mandiri dan AXA), Allianz, Sequis Life dan Manulife. Trendnya saat ini justru perusahaan asuransi berlomba – lomba menawarkan unit link dan pelan – pelan meninggalkan asuransi jiwa tradisional (murni).
Manfaat Asuransi Jiwa Unit Link
Kenapa Unit Link menjadi produk asuransi yang paling fenomenal pertumbuhannya? Pasti karena punya manfaat yang lebih baik dibandingkan produk asuransi lain. Kemudahan adalah manfaat yang paling utama.
Pertama, membayar satu premi sudah mendapatkan fungsi investasi dan proteksi. Tidak perlu mengurus investasi sendiri. Perusahaan asuransi yang akan mengatur semuanya.
Kemudahan ini membantu mereka yang tidak ingin ribet dengan proses investasi Reksadana. Saya berbincang dengan banyak teman yang memilih unit link karena memudahkan mereka berinvestasi. Meskipun sudah ada fasilitas transaksi Reksadana secara online dari sejumlah bank dan manajer investasi, akses transaksi Reksadana ini masih belum tersebar, terutama di kota – kota di luar Jakarta. Sementara, investasi di asuransi punya banyak kemudahan, seperti pembayaran via transfer ATM, auto-debit dan kartu kredit.
Kedua, tidak perlu repot mengolah, mencari dan mengelola investasi. Berbagai pilihan instrumen investasi, yang dikelola Manajer Investasi professional, sudah disediakan oleh asuransi unit link. Nasabah tinggal pilih yang sesuai dengan profil risiko. Laporan monitoring perkembangan investasi setiap bulan dikirimkan kepada pemegang polis.
Ketiga, Unit Link menawarkan berbagai asuransi tambahan (rider), seperti asuransi kesehatan, cacat tetap, penyakit kritis dan lain – lain. Dengan begitu, nasabah tidak perlu direpotkan lagi, mencari – cari sendiri asuransi tambahan. Semuanya kumplit dalam satu paket. Tinggal comot, mau rider apa.
Salah satunya adalah rider asuransi kesehatan yang bisa memproteksi sampai usia 80 Tahun. Asuransi kesehatan tradisional belum bisa memberikan perlindungan sampai usia setua ini. Maksimal paling tua di usia 70 tahun, itu pun butuh persetujuan kembali pihak asuransi (tidak otomatis lanjut). Ini merupakan keunggulan tersendiri buat unit link.
Keempat, dalam kasus – kasus tertentu ketika premi kecil, misal dibawah 500 ribu, asuransi tradisional sulit dikombinasikan dengan reksadana untuk mendapatkan hasil optimal karena ada minimum premi di asuransi tradisional yang membuat porsi investasi menjadi sangat kecil sehingga hasilnya kurang optimal. Dalam kondisi ini, unit link lebih dapat mengakomodasi keadaan karena menerima minimum premi yang lebih rendah untuk investasi dan proteksi.
Kelima, tingkat melek finansial (financial literacy) masyarakat kita masih rendah, seperti ditunjukkan oleh sejumlah survei. Karena itu untuk mendidik masyarakat mengenai investasi di Reksadana bukan perkara yang mudah. Saya mengalami bagaimana sulitnya menjelaskan Reksadana kepada banyak orang, terutama karena banyak yang alergi atau takut dulu, menganggap produk keuangan sesuatu yang rumit. Dalam kondisi ini, unit link hadir menawarkan kemudahan. Fungsi belajar investasi diambil alih oleh unit link. Ini bagus atau tidak, saya tidak tahu, tapi ini kenyataan di lapangan.
Karakter Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi Jiwa Unit Link adalah produk asuransi yang cukup advanced. Produk ini kompleks karena menggabungkan unsur investasi dan proteksi, dengan perhitungan yang cukup rumit.
Sayangnya, banyak nasabah tidak mau membaca proposal dan polis untuk memahami fitur – fitur unit link. Sudah produknya cukup rumit, nasabahnya enggan baca lagi, kita bisa duga apa yang akan terjadi.
No comments:
Post a Comment