Search Google
Asam Urat : Penyebab, Gejala, dan Pantangannya
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Asam urat yang tinggi juga meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes melitus sebesar 20%. Selain itu bisa juga terkena penyakit ginjal. Demi kesehatan, kontrol asam urat Anda dengan diet atau obat.
Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan
Pernahkan mendengar peribahasa yang mengatakan bahwa "dunia tak selebar daun kelor" ?, itu karena daun ini memiliki ukuran yang kecil, tetapi jangan salah, dibalik ukuran nya yang kecil itu, daunnya memiliki sejuta manfaat dan khasiat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Karena kandungannya yang melimpah, sehingga para ilmuan menyebutnya sebagai pohon ajaib, atau "Miracle Tree".
Energize Your Morning Routine, Shape-Up Your Day with These Tips for A Healthy and Stress-Free Morning
Wake Up
Your mind and body
with a five-minute stretch session. You'll feel strong, grounded and ready to
start the day.
Prepare
A healthy breakfast
the night before : mix one part tolled oats, one part milk, and one-third cup
Greek yogurt. Store in the fridge overnight and top with fruit or nuts for a
delicious start to the day
Head out the door
And take your
morning coffee or tea to-go. Try almond or coconut milk for a healthy sweetener
alternative.
Healthy Diet Recipe in 25 Minutes : Spatchcock Chicken With Tangy Chimichurri
Serves : 4
Activate Time : 25 minutes
Total Time : 35 minutes
1 Whole organic chicken (about 3 pounds)
1/4 cup peanut oil
1/4 cup smoked paprika
1/4 cup granulated garlic or 3 tablespoons garlic powder
1 tablespoon onion powder
1 tablespoon cayenne pepper
1 tablespoon chille flakes
1/4 cup kosher salt, plus more for seasoning
3-4 garlic cloves
1/4 cup fresh basil
1/4 cup fresh cilantro
1/4 cup fresh chives
zest and juice of 1 lime
Juice of 1 orange
2 cups olive oil
Freshly grind black pepper
4 lemons, halved for garnish
1 Preheat a grill to medium high and the oven to 375 degree, and wrap a brick with aluminum foil. Using kitchen shears, remove the backbone of the chicken and open the bird like a book. Rub with 3 tablespoons peanut oil. Mix together paprika, granulated garlic, onion powder, cayenne, chile flakes, and 1/4 cup salt; rub seasoning mix liberally on both side of chicken.
2 Heat a cast-iron pan on grill. Add remaining 1 tablespoon peanut oil in a thin layer to pan; add chicken skin side down and place foil-wrapped brick on top. Cook for 6-8 minutes then transfer to oven. Cook about 15 minutes more, or until chicken reaches an internal temperature of 165 degree.
3 Meanwhile, make the chimichurri: place the garlic cloves, basil, cilantro, chives, lime juice, and orange juice in the bowl of a food processor. Pulse a few times to coarsely chop garlic and herbs. Add olive oil and zest, and pulse until well combined but still coarse. Season to taste with salt and pepper. Add chimicurri to chicken, garnish with lemon halves, and serve.
Nutrition score per
serving :
593 calories, 46 g
fat (7.3 saturated), 11 g carbs, 36 g
protein, 2 g fiber, 944 mg sodium
How To Get A Better Sex Life and Less Stress
If you're convinced that everyone else is having more sex than you are, get over it. Jumping into bed just because you feel as if you should boost the action can back fire.
In a new study at Carnegie Mellon University, couples who were asked to have sex twice as often as they usuall did enjoyed each session significantly less, and they also felt more stressed.
When sex becomes an obligation, it's less pleasureable. It's a lot easier to do that when you are not feeling anxious about some self-imposed quota.
In a new study at Carnegie Mellon University, couples who were asked to have sex twice as often as they usuall did enjoyed each session significantly less, and they also felt more stressed.
"If the desire is there, you will naturally fall into a pattern of having sex about as often as you want to. Instead of worrying quantity, focus on having fun" ---George Loewenstein,Ph.D.---
When sex becomes an obligation, it's less pleasureable. It's a lot easier to do that when you are not feeling anxious about some self-imposed quota.
Manfaat Daun Kenikir Untuk Pencegahan dan Pengobatan Kanker
Kanker saat ini memang sudah menjadi salah satu penyakit menakutkan. Bikin sakit berkepanjangan, risiko meninggal dan yang mengerikan, kanker ini bisa menyerang siapa saja, tanpa pandang usia atau status sosial. Salah satu penangkal kanker secara alami yang layak diperhitungkan karena efektifitasnya dalam pengobatan kanker adalah tanaman Kenikir.
Kenikir adalah tanaman yang daunnya biasa dimanfaatkan untuk sayur terutama sekali untuk sayur pada pecel maupun untuk lalapan. Awalnya kenikir hanya diketahui manfaatnya hanya sebatas sayuran hijau yang tentunya sangat baik bagi pencernaan karena kandungan seratnya juga baik untuk daya tahan tubuh karena kandungan vitamin dan klorofilnya. Masyarakat Jawa Tengah pada umumnya banyak menggunakan daun kenikir dalam campuran bahan masakan tradisional Jawa, yaitu urap dan pecel. Penggunaan itu bersifat turun temurun, dan berlanjut karena rasanya yang memang spesifik dan relatif dapat diterima orang pada umumnya. Jumlah yang digunakan memang tidak pernah banyak, karena memang demikianlah kebiasaan yang berlaku. Tapi agar manfaatnya optimal, perlu diketahui cara memasaknya yang benar. Ambil segenggam kenikir mentah, cuci bersih dan kukus sebentar untuk menghilangkan kuman, kotoran dan bahan kimia lainnya. Bubuhkan sambal pecel atau sambal urap buatan sendiri (tanpa pengawet) secukupnya, dan langsung dilahap.
Oleh sebab itu, melalui pembuktian ilmiah terhadap manfaat kenikir, harus ada anjuran khusus untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang cukup. Dengan cara inilah, kebutuhan tubuh manusia akan bahan vitamin dan mineral yang diperlukan sel tubuh akan terpenuhi secara mudah, aman dan relatif murah. Kenikir mempunyai manfaat antioksidan yang sangat tinggi, dari hasil penelitian, dalam 100 gram daun kenikir segar memiliki daya antioksidan yang setara dengan 2.400 mg Vitamin C. Di ketahui juga bahwa tingginya daya antioksidan itu diakibatkan oleh manfaat kurang lebih 20 senyawa kandungan daun kenikir, yang sebagian besar yaitu dari kelompok proantosianidin. Kemampuan sebagai sumber antioksidan yang sangat tinggi ini juga salah satu yang menyebabkan kenikir memiliki kemampuan yang hebat dalam mencegah kanker (anti kanker). Karena antioksidan adalah penghancur radikal bebas dalam tubuh dimana radikal bebas adalah pemicu aneka macam penyakit kanker.
Tanaman kenikir mengandung zat artemisinin yang dikenal mampu membunuh sel kanker. Dalam pengobatan china, tanaman yang mengandung zat artemisinin sudah lama digunakan dalam mengobati penyakit kanker payudara dan mampu membunuh sebagian besar sel kanker payudara sampai 98%. Dan yang lebih mengagumkan adalah kemampuan membunuh sel kanker tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari 16 jam. Tanaman Kenikir dikenal dalam ranah penelitian ilmiah dengan nama daun artemisinin karena kandungan artemisinin pada daun kenikir yang relatif tinggi. Cara kerja artemisinin yang terdapat pada daun kenikir dalam membunuh sel kanker secara efektif tanpa merugikan atau merusak sel-sel yang lain adalah dengan berikatan dengan kandungan logam yang tinggi dalam suatu sel kanker yang diakibatkan radikal bebas, dan akan berakibat sel kanker menjadi mati. Seperti diketahui bahwa sel kanker memiliki kandungan Iron yang tinggi sehingga artemisinin hanya akan membunuh sel dengan logam tinggi (sel kanker saja) tanpa merusak sel baik lainnya.
Daun Kenikir memiliki kandungan sekitar 89 % dari keseluruhan artemisinin yang terkandung pada tanaman yang tersebar di 1/3 daun bagian atas (41, 7 %) ; 1/3 bagian tengah (25 %) dan 1/3 bagian bawah (22, 2 %). Sampai sekarang ini efek negatif dari pemakaian Artemisia belum banyak ditemui. Meski demikian, kandungan artemisinin bisa mengakibatkan meningkatnya produksi asam lambung hingga butuh hati-hati bagi pasien pasien mag (masalah pencernaan). Diluar itu, pemakaiannya juga sangatlah dilarang untuk wanita hamil lantaran salah satu karakter dari artemisinin yaitu merangsang menstruasi hingga di kuatirkan bisa menyebabkan keguguran.
Banyak sekali penilitian yang menunjukkan bahwa, artemisinin lewat cara efektif dapat mengobati berbagai penyakit. Ekstrak tanaman ini telah digunakan di China untuk melawan penyakit malaria selama beberapa ribu tahun. The bioengineers Henry Lai dan Narendra Singh dari University of Washington, Seattle, yakni dua ilmuwan yang pertama kalinya temukan hal sejenis ini. Hasil penelitian mereka telah tunjukkan bahwa sel kanker akan alami apoptosis (hancur dengan sendirinya). Produsen farmasi Perancis ” Sanofi ” berusaha memproduksi sekitar 50-60 ton artemisinin tiap-tiap tahunnya.
Berikut ini setidaknya 10 Manfaat Daun Kenikir Untuk Kesehatan
1. Obat Maag dan lemah lambung
Daun kenikir memiliki kandungan tokoferol, polifenol, dan hidroksieugenol yang bermanfaat untuk menetralkan asam lambung. Zat ini juga dapat menguatkan otot sphingter lambung, yang bekerja untuk menerima berbagai asupan makanan tanpa membahayakan lambung seseorang. Untuk mengkonsumsi daun kenikir, dapat merebusnya dengan menambahkan garam kemudian memakannya dalam bentuk lalapan.
2. Obat Lemah Jantung
Daun kenikir mengandung manfaat antioksidan dan flavonoid yang berperan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Jika di area jantung, senyawa flavonoid ini akan bermanfaat untuk memperlancar aliran darah dengan cara memperkuat otot jantung dan pembuluh darah untuk mengalirkan darah. Anda dapat merebus 5 lembar daun kenikir dengan 250ml air, kemudian meminum air rebusannya 2 kali sehari.
3. Obat Kanker
Daun kenikir dengan kandungan senyawa saponin, terpenoid, flavonoid dan antioksidan yang mampu melawan kanker, seperti kanker payudara, kanker lambung dan kanker hati. Untuk menanggulangi penyakit kanker dapat mengkonsumsi rebusan daun kenikir sesering mungkin, namun tetap mengkonsumsi air putih yang berfungsi untuk pelarut zat agar mudah terbawa oleh darah.
4. Obat Gondongan
Saat digunakan sebagai obat gondongan, dengan cara enumbuk daun kenikir hingga malus, dicampur dengan cuka, dengan perbandingan 1:1 kemudian dioleskan pada bagian yang sakit 3 kali dalam sehari.kandungan dengan senyawa polifenol dan tokoferol bermanfaat meredakan peradangan akibat gondongan.
5. Obat Payudara Bengkak
Daun kenikir dapat mengobati payudara yang bengkak akibat terus-menerus mengeluarkan ASI. Senyawa terpenoid dan anti inflamasi yang dimilikinya akan meredakan pembengkakan yang terjadi.
6. Obat Cuci Darah
Daun kenikir memiliki kandungan manfaat vitamin E, antioksidan, dan flavonoid yang dapat menetralkan racun yang terbawa darah. Jika dikonsumsi teratur akan membersihkan darah dari racun yang tidak sengaja masuk dalam tubuh.
Manfaat Daun Kenikir Untuk Kesehatan Tubuh
7. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Daun kenikir mengandung manfaat vitamin A dan E yang bermanfaat untuk memperbaiki sistem imun tubuh. Kandungan senyawa protein dalam kenikir juga membantu pembentukan fagosit untuk imun tubuh. Selain itu, manfaat vitamin C juga mampu meningkatkan metabolisme tubuh, seperti yang terdapat dalam manfaat buah-buahan.
8. Menguatkan Tulang
Daun kenikir dapat bermanfaat untuk menguatkan tulang, hal ini karena kenikir memiliki kandungan mineral, kalsium dan magnesium yang tinggi untuk membantu pertumbuhan tulang. Daun kenikir dapat dikonsumsi secara langsung dalam bentuk lalapan atau dapat meminum air rebusan kenikir, yang dicampur dengan manfaat madu.
9. Penambah Nafsu Makan
Daun kenikir dapat berfungsi sebagai obat penambah nafsu makan, karena kenikir memiliki kandungan senyawa kuersetin yang dapat meningkatkan nafsu makan, terutama pada anak-anak. Daun kenikir dapat diolah sebagai makanan lalapan yang dikonsumsi 3 kali dalam seminggu. Kenikir juga baik digunakan untuk menambah nafsu makan seseorang setelah operasi tertentu, untuk mengembalikan stamina tubuhnya.
10. Mengatasi Bau Mulut
Daun kenikir memiliki kandungan koniferil alkohol yang berfungsi membunuh bakteri dan kuman yang ikut terbawa dalam makanan. Senyawa tersebut akan membersihkan area lidah dan air ludah dari bakteri penyebab bau mulut. Untuk mendapatkan hasil maksimal untuk membunuh kuman, dapat dikonsumsi dalam bentuk mentah setelah dicuci bersih, kemudian dikunyah selama 20-30 detik, lalu berkumur. Jika tidak, dapat mengkonsumsinya setelah direbus dengan air garam, setidaknya 2 kali sehari.
Dari Berbagai Sumber
Tips Cara Hidup Sehat Masyarakat Kota
Tingginya aktivitas masyarakat perkotaanm merupakan salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit khas warga perkotaan. Bukan serangan virus atau bakteri, melainkan datangnya penyakit bagi warga kota seringkali disebabkan gaya hidup dan pola makan tidak sehat.
Ritme kegiatan terlalu sibuk, paparan zat polutan sepanjang hari, dan asupan makan yang bernilai gizi kurang seimbang menjadi momok yang mengundang datangnya penyakit. Kondisi tersebut tambah rentan jika mempunyai kebiasaan merokok.
Bayang-bayang penyakit degeneratif juga menghantui warga perkotaan. Penyakit akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh ini mulai banyak menyerang kelompok usia produktif, yaitu 30–40 tahun. Padahal, penyakit ini sebenarnya muncul lebih karena berjalannya usia (proses penuaan) meskipun faktor genetik dan gaya hidup tak sehat juga berpengaruh.
Minimnya kesadaran masyarakat kota dalam memilih makanan sehat terlihat pada kegemaran masyarakat kota mengudap makanan tinggi lemak, karbohidrat, dan protein. Parahnya, tren kuliner warga kota saat ini banyak mengabaikan kandungan berbahaya seperti lemak jenuh, garam, dan gula dalam makanan. Mereka lebih menyoroti pada aspek cita rasa dan tampilan. Berbagai upaya pencegahan penyakit kian banyak dijalankan warga kota.
Sejumlah langkah seperti pemeriksaan rutin kesehatan, olahraga rutin, hingga sejumlah upaya hidup sehat dilaksanakan masyarakat perkotaan. Agar menarik dan mudah, sejumlah upaya menjadi sehat itu dipopulerkan dalam kemasan “gaya hidup”, termasuk berbagai konsep diet sehat, kuliner sehat, kawasan anti merokok, senam sehat, dan lain-lain.
Upaya pemeliharaan kesehatan memang sangat tergantung dengan motivasi orang yang bersangkutan. Ber-olahraga dan mengatur pola makan yang sehat merupakan langkah yang paling umum dilakukan orang untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Check up atau pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter tampaknya perlu ditingkatkan frekuensinya, demikian pula dengan pemanfaatan kartu-kartu jaminan kesehatan nasional (KIS, BPJS Kesehatan, dan lain-lain) karena pola masyarakat kota saat ini tampaknya masih hanya sebatas mengobati penyakit yang mendera.
Sumber
Mayo Clinic Proton Beam Therapy Facilities is Built to Fight Cancer Effectively with Less Side Effects
Mayo Clinic Hospital
in Phoenix has built a cancer-fighting apparatus as long as a football field
that moves at two–thirds the speed of light. The $180 million–plus proton will
join a growing number of centers nationwide. There are 15 proton centers across
the country, and 10 more are planned or under construction, according to the
National Association for Proton Therapy.
Proton beam therapy
expands Mayo Clinic's cancer care capabilities. In properly selected patients —
especially children and young adults and those with cancers located close to
critical organs and body structures — proton beam therapy is an advance over traditional
radiotherapy.
Recent studies have
shown that proton therapy is an effective treatment for certain types of
pediatric cancers, such as brain cancer and sarcoma, and hard–to–extract tumors
on the eye and spine.
Mayo Clinic's Proton
Beam Therapy Program differs from most other programs in the United States — it
exclusively features intensity–modulated proton beam therapy with pencil beam
scanning. The latest form of proton beam therapy, uses spot scanning to deposit
streams of protons back and forth through a tumor, closely targeting the tumor
and sparing healthy tissue.
Every patient's
tumor is unique.
Mayo Clinic doctors
and other specialists develop an individualized plan for each patient. Proton
beam therapy will be the best option for certain patients and tumor types while
others may benefit from a different approach — another type of radiation therapy
or no radiation at all. Mayo Clinic patients have a full range of cancer
treatment options.
MAYO CLINIC PROTON
BEAM SNAPSHOT
• First in the
five-state (Arizona, Nevada, Utah, Colorado and New Mexico) Southwest region
• The therapy
provides more precise radiological cancer treatment and hope for thousands of
patients.
• All eight
treatment rooms (four in Arizona and four in Rochester, Minnesota) in Mayo
Clinic’s facilities will use pencil beam scanning.
• Children, young
adults and healthy older patients with tumors next to sensitive critical organs
will receive the highest priority.
• Mayo Clinic is
investing more than $370 million from its capital budget and donor support.
• The cutting-edge
cancer treatment program will be housed in a 100,000-square-foot building on
the Mayo campus in Phoenix, which will boost the economy with construction jobs
and permanent medical jobs.
• Cancer is the
largest clinical practice at Mayo Clinic. Every year, nearly 20,000 new cancer
patients come to Mayo's three campuses – in Arizona, Florida and Rochester –
where they receive the most comprehensive and advanced cancer care available
anywhere.
• Mayo Clinic is the
only three-site, National Cancer Institute-designated comprehensive cancer care
center in the nation.
Unlike other proton
centers that have been built with financing, Mayo Clinic's centers in Phoenix
was built with philanthropic support.
Radiation Therapy : How Proton Radio - Beam therapy Works
There is a
significant difference between standard (x-ray) radiation treatment and proton
therapy. If given in sufficient doses, x-ray radiation techniques will control
many cancers. But, because of the physician's inability to adequately conform
the irradiation pattern to the cancer, healthy tissues may receive a similar
dose and can be damaged. Consequently, a less- than-desired dose is frequently
used to reduce damage to healthy tissues and avoid unwanted side effects. The
power of protons is that higher doses of radiation can be used to control and
manage cancer while significantly reducing damage to healthy tissue and vital
organs.
Understanding how
protons work provides patients and physicians with an insight into this
mainstream treatment modality. Essentially, protons are a superior form of
radiation therapy. Fundamentally, all tissues are made up of molecules with
atoms as their building blocks. In the center of every atom is the nucleus.
Orbiting the nucleus of the atom are negatively charged electrons.
When energized
charged particles, such as protons or other forms of radiation, pass near
orbiting electrons, the positive charge of the protons attracts the negatively
charged electrons, pulling them out of their orbits. This is called ionization;
it changes the characteristics of the atom and consequentially the character of
the molecule within which the atom resides. This crucial change is the basis
for the beneficial aspects of all forms of radiation therapy. Because of
ionization, the radiation damages molecules within the cells, especially the
DNA or genetic material. Damaging the DNA destroys specific cell functions,
particularly the ability to divide or proliferate. Enzymes develop with the
cells and attempt to rebuild the injured areas of the DNA; however, if damage
from the radiation is too extensive, the enzymes fail to adequately repair the
injury. While both normal and cancerous cells go through this repair process, a
cancer cell's ability to repair molecular injury is frequently inferior. As a
result, cancer cells sustain more permanent damage and subsequent cell death
than occurs in the normal cell population. This permits selective destruction
of bad cells growing among good cells.
Both standard x-ray
therapy and proton beams work on the principle of selective cell
destruction. The major advantage of proton treatment over conventional
radiation, however, is that the energy distribution of protons can be directed
and deposited in tissue volumes designated by the physicians-in a
three-dimensional pattern from each beam used. This capability provides greater
control and precision and, therefore, superior management of treatment.
Radiation therapy requires that conventional x-rays be delivered into the body
in total doses sufficient to assure that enough ionization events occur to
damage all the cancer cells. The conventional x-rays lack of charge and mass,
however, results in most of their energy from a single conventional x-ray beam
being deposited in normal tissues near the body's surface, as well as
undesirable energy deposition beyond the cancer site. This undesirable pattern
of energy placement can result in unnecessary damage to healthy tissues, often
preventing physicians from using sufficient radiation to control the cancer.
Protons, on the
other hand, are energized to specific velocities. These energies determine how
deeply in the body protons will deposit their maximum energy. As the protons
move through the body, they slow down, causing increased interaction with
orbiting electrons.
Maximum interaction
with electrons occurs as the protons approach their targeted stopping point.
Thus, maximum energy is released within the designated cancer volume. The
surrounding healthy cells receive significantly less injury than the cells in
the designated volume.
As a result of
protons' dose-distribution characteristics, the radiation oncologist can
increase the dose to the tumor while reducing the dose to surrounding normal
tissues. This allows the dose to be increased beyond that which less-conformal
radiation will allow. The overall affects lead to the potential for fewer
harmful side effects, more direct impact on the tumor, and increased tumor
control."
The patient feels
nothing during treatment. The minimized normal-tissue injury results in the
potential for fewer effects following treatment, such as nausea, vomiting, or
diarrhea. The patients experiences a better quality of life during and after
proton treatment.
A New Hope : Proton Beam Cancer Therapy
A US study found the
technique caused fewer side effects than conventional radiotherapy. The
technique is an alternative to standard radiotherapy.
Photon beam therapy
uses beams of protons (sub-atomic particles) to destroy cancerous cells. Unlike
conventional radiotherapy, the beam of protons stops once it "hits"
the cancerous cells. This results in much less damage to surrounding tissue.
This was a
prospective cure by looking at the side effects and survival outcomes of
using proton radiotherapy to treat children and young people (aged 3 to 21
years) . Proton beam therapy (also known as proton radiotherapy) seems
promising in being able to be given at a lower and more targeted dose than
standard (photon) radiotherapy, and is increasingly used to minimise side
effects of treatment.
A Proton
radiotherapy study was carried out by
researchers from Massachusetts General Hospital, Brigham and Women’s Hospital
in Boston, and Winship Cancer Institute of Emory University in Atlanta, US. The
study was funded by the US National Cancer Institute and Massachusetts General
Hospital, and published in the peer-reviewed medical journal The Lancet
Oncology.
The Proton
radiotherapy research as concluded by
the researchers resulted in acceptable toxicity and had similar survival
outcomes to those noted with conventional radiotherapy, suggesting that the use
of the treatment may be an alternative to photon-based treatments.
Overall, the results
seem positive. The difficulty is that this is a non-comparative trial. All
children received proton radiotherapy. There was no randomised comparison group
with similar characteristics in terms of tumour type, stage, surgery and chemotherapy
treatment who instead received standard radiotherapy, to directly compare
complications and survival outcomes. Ideally, a large number of children
randomised to the same dose schedule of the two forms of radiotherapy would be
needed to give the best comparative information on effectiveness and safety.
However, the
researchers say: "Although a randomised trial is the best way to obtain a
proper comparison cohort, both clinical leaders in the UK and the US deem
randomised trials of proton and photon radiotherapy in children to be both
unethical and not feasible". This means that such trials are unlikely to
be carried out, and this type of prospective non-comparative study is likely to
be the best evidence available.
Ternyata Makan Sayur Brokoli bisa untuk Menangkal dan Menyembuhkan Penyakit Kanker
Berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa brokoli memiliki kemampuan untuk menangkal
munculnya sel kanker. Brokoli termasuk salah satu jenis sayuran sehat yang juga
lezat dikonsumsi. Pada brokoli terdapat sumber vitamin K dan C dan juga kaya
dengan kandungan asam folat, kalium, dan serat. Dalam Brokoli terkandung
sejumlah besar sulforaphane, senyawa yang pada banyak penelitian terbukti dapat
melawan kanker payudara, hati, paru - paru, prostat, kulit, perut, dan kandung
kemih.
Salah satu studi
terbaru yang berasal dari Texas A&M Health Science Center menemukan sejenis
enzim dalam sayuran yang dapat mencegah kambuhnya kanker dengan membunuh
sel-sel induk kanker. Senyawa dalam brokoli
yang disebut dengan sulforaphane tidak hanya mencegah kanker tetapi juga
mampu mengobati kanker tersebut. Pada penelitian tersebut, para peneliti
menggunakan ekstrak brokoli (Brocoli Sprout Extract-BSE) yaitu suplemen yang
mengandung sulforaphane untuk menguji kemampuannya mencegah atau bahkan
mengobati kanker usus besar , hasil nya positif. Orang-orang yang mengonsumsi
berbagai brokoli setiap hari memiliki kadar tinggi p-16 yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang jarang mengkonsumsinya . Para peneliti percaya bahwa
hal ini terjadi karena sulforaphane memicu tubuh untuk mengubah gen agar lebih
cepat mencegah pertumbuhan tumor.
Hal ini
mengisyaratkan kemungkinan bahwa mekanisme epigenetik pada awalnya dipicu oleh
sulforaphane dan metabolitnya. Dengan begitu mekanisme hilir dapat
dipertahankan setidaknya dalam jangka pendek, bahkan setelah senyawa
dieliminasi dari tubuh.
Sifat anti -
inflamasi dari sulforaphane dan juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Semakin
banyak makan brokoli, semakin bermanfaat untuk kesehatan. Meskipun banyak
suplemen BSE yang dijual bebas, para peneliti belum yakin sepenuhnya tentang
keamanan dan keefektifan suplemen ini.
Para peneliti juga
mengatakan bahwa mungkin ada beberapa risiko penggunaan BSE jangka panjang.
Sulfoprane memperkenalkan protein yang disebut Nrf2 yang dapat melawan kanker.
Tetapi protein ini juga dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri.
Peneliti menyarankan untuk melakukan konsultasi sebelum mengonsumsi suplemen
tersebut. Untuk mendapatkan manfaat suplemen tersebut, mengonsumsi sayuran
secara teratur adalah cara yang aman untuk dilakukan.
Brokoli Cah Jamur
Brokoli Tim Ayam
Brokoli Saus Keju
Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Seringkali kita
mendengar pertanyaan, " Bagaimana sih cara menghitung berat badan ideal
aku ? Kalau tinggi badanku 155 centimeter, dengan berat badanku yang 52
kilogram ini apa betul sudah ideal ? ".
"Berapa sih
berat badan yang ideal ?", tentu tidak semua orang sama, karena tubuh tiap
orang berbeda. Berat ideal seorang wanita yang tingginya 160 cm,
tentu berbeda dengan yang tingginya 150 cm. Cara menghitung berat badan Ideal
ada bermacam cara.
Cara menghitung
berat badan ideal itu ada berbagai macam, salah satunya adalah dengan memakai
rumus index BMI (Body Mass Index) yang mana dalam bahasa indonesia adalah
Indeks Massa Tubuh (IMT).
BMI = Berat Badan
(kg) / ( Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) )
Kategori BMI :
- Hasil BMI (IMT) <17.0 => KURUS SEKALI
- Hasil BMI (IMT) 17.0 – 18.5 => KURUS
- Hasil BMI (IMT) 18.5 – 25.0 => NORMAL (IDEAL)
- Hasil BMI (IMT) 25.0 – 27.0 => GEMUK
- Hasil BMI (IMT) >27.0 => GEMUK SEKALI
Contoh: A memiliki tinggi 155 cm dengan berat badan 52 kg. Maka
BMI A = 21,6 . Apakah A sudah berada dalam ukuran berat badan ideal wanita?
Lihat dalam tabel klasifikasi nilai BMI diatas.
Berikut ini cara menghitung berat badan ideal yang lebih
praktis yaitu dengan menggunakan tabel
berat ideal menurut tinggi badan.
Tabel Body Mass Index ( BMI ) |
Pertama, dengan
tabel BMI di atas kita bisa menghitung apakah kita termasuk golongan dengan
berat badan IDEAL,GEMUK, atau malah KURUS. Cara menghitung berat badan ideal dengan
memakai tabel BMI adalah demikian , misalkan tinggi badan si A 166 centimeter
dan berat badan nya 85 kilogram, maka kita cari angka 165 terlebih dahulu pada
deretan sebelah kiri (height in centimeters), kemudian sejajar dengan angka 170
tersebut, kita cari angka 85 pada deretan atas,(weight in kilograms)ternyata
dari pertemuan kedua angka tersebut, BMI-nya 31,2, dan termasuk zona
biru, yang berarti berat badan obesitas / gemuk
Kedua, dengan tabel
BMI di atas kita bisa menghitung berat badan ideal untuk kita, misalnya tinggi
si A 166 centimeter, maka berapa berat badan yang ideal buat si A? maka kita
cari angka 166 kemudian kita cari zona warna hijau (zona berat ideal) , lalu kita
lihat di sebelah atas berapa, ternyata 53 dan 68, berarti berat ideal kita
sekitar 53 kilogram sampai dengan 60 kilogram
Cara menghitung
berat badan ideal untuk menentukan apakah seseorang mengalami
obesitas (kegemukan) atau tidak, bisa dilakukan dengan mengukur panjang lingkar
pinggang orang tersebut.
Lingkar pinggang ini
jadi tolak ukur karena seseorang yang mengalami kegemukan pasti diikuti
penimbunan lemak di sekitar pinggang.
Dalam batas normal,
ukuran lingkar adalah sebagai berikut:
Wanita : < 80 centimeter
Pria : < 90 centimeter
Dengan mengetahui
cara menghitung berat badan ideal dengan menggunakan rumus BMI , Tabel
BMI, dan mengukur lingkar pinggang
badan, maka kita bisa mengevaluasi diri kita masing-masing supaya tidak
terlanjur kegemukan.
Anda baru saja
membaca artikel kesehatan dengan judul Cara Menghitung Berat Badan Ideal.
Semoga informasi yang disampaikan di sini bisa memberi manfaat seluas -
luasnya.
Terima kasih!
Zika Virus Symptoms and Treatment
Zika virus is spread
to people through mosquito bites. The most common symptoms of Zika virus
disease are fever, rash, joint pain, and conjunctivitis (red eyes). The illness
is usually mild with symptoms lasting from several days to a week. Severe
disease requiring hospitalization is uncommon. In May 2015, the Pan
American Health Organization (PAHO) issued an alert regarding the first
confirmed Zika virus infection in Brazil. The outbreak in Brazil led to reports
of Guillain-Barré syndrome and pregnant women giving birth to babies with birth
defects and poor pregnancy outcomes. In response, CDC has
issued travel notices for people traveling to regions and certain countries
where Zika virus transmission is ongoing.
The symptoms of Zika are similar to those of dengue and chikungunya, diseases spread through the same mosquitoes that transmit Zika. See your healthcare provider if you develop the symptoms described above and have visited an area where Zika is found. If you have recently traveled, tell your healthcare provider when and where you traveled. Your healthcare provider may order specialized blood tests to look for Zika or other similar viruses like dengue or chikungunya.
Get plenty of rest, drink fluids to prevent dehydration, take medicine such as acetaminophen (Tylenol®) to relieve fever and pain, do not take aspirin and other non-steroidal anti-inflammatory drugs, if you are taking medicine for another medical condition, talk to your healthcare provider before taking additional medication. If you have Zika, prevent mosquito bites for the first week of your illness. During the first week of infection, Zika virus can be found in the blood and passed from an infected person to a mosquito through mosquito bites. An infected mosquito can then spread the virus to other people.
Zika virus is
transmitted to people primarily through the bite of an infected Aedes species mosquito (A. aegypti and A.
albopictus). These are the same mosquitoes that spread dengue and
chikungunya viruses. These mosquitoes typically
lay eggs in and near standing water in things like buckets, bowls, animal
dishes, flower pots and vases. They prefer to bite people, and live
indoors and outdoors near people. Mosquitoes that spread
chikungunya, dengue, and Zika are aggressive daytime biters. They can
also bite at night. Mosquitoes become infected
when they feed on a person already infected with the virus. Infected
mosquitoes can then spread the virus to other people through bites.
Smartphone Dapat Menyebabkan Tuli ?
Apakah Anda pernah mengalami situasi dimana kakek atau orang tua menyuruh mengecilkan volume saat Anda menyetel musik keras-keras ? Dari generasi ke generasi, tiap remaja selalu diberitahu oleh orang tua mereka untuk mengecilkan musik itu. Sekarang tampaknya ada alasan medis yang kuat untuk alasannya.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO, memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari 1 Miliar anak muda beresiko untuk kehilangan pendengarannya secara permanen. Salah satu penyebab utama nya adalah penggunaan salah satu gadget yang populer digunakan untuk mendengarkan musik saat ini, Smartphone.
Suara keras dapat merusak silia dari telinga bagian dalam. Silia merupakan struktur kecil berwujud mirip rambut yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk dibawa ke otak. Silia yang rusak tidak pernah tumbuh kembali.
Dr Shelly Chadha, petugas teknis untuk pencegahan tuli dan gangguan pendengaran untuk WHO menjelaskan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh Smartphone adalah karena banyak orang yang mendengarkan musik dengan suara yang terlampau keras.
Yang membuatnya lebih buruk, adalah kenyataan bahwa orang sering mendengarkan musik ketika berada di jalan , stasiun, atau di dalam kereta dimana ada kebisingan yang melatarbelakanginya.
Earphone yang dibundling bersamaSmartphone atau MP3 player kadang dilengkapi dengan fitur yang dapat memfilter kebisingan pada latarbelakang kebisingan lingkungan sekitar. Jadi di lingkungan perkotaan yang bising, pengguna Smartphone malah cenderung memaksimalkan volume musik untuk bisa lebih menikmati lagu yang diputar.
Sebagian dari masyarakat secara perlahan merusak pendengarannya sendiri tanpa sadar. Meski demikian, telinga memiliki cara sendiri untuk memperingatkan diri kita. Jika Anda keluar dari pertunjukan musik dan mendapati bahwa telinga Anda berdengung atau Anda tiba tiba harus berbicara keras untuk mendengar suara Anda sendiri, itu sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan telinga melindungi diri dari kerusakan. Fenomena ini disebut "pergeseran ambang batas sementara" ,Anda harus segera menjauh dari kebisingan, memberikan kesempatan telinga Anda istirahat sedikitinya 12 jam. Mudah-mudahan, kerusakan belum menjadi permanen dan pendengaran Anda akan pulih.
Sebuah percakapan normal biasanya memiliki ukuran keras suara 60 desibel. Volume di atas 85 desibel akan menyebabkan kerusakan setelah kurang lebih 8 jam. Suara di atas 100 desibel dapat menyebabkan kerusakan hanya dalam waktu 15 menit. Tapi mengukur tingkat desibel tidaklah praktis dan rumit bagi kebanyakan orang. Cara yang lebih mudah, duduklah di ruangan yang tenang dan mendegarkan musik dengan volume 50 - 60 persen volume, Anda masih dapat bercakap-cakap dengan orang yang duduk dekat Anda. Jika Anda tidak dapat melakukan hal itu, berarti musiknya sudah terlalu keras suaranya. Atau peganglah kuncup telinga dan tutup dengan sisa kepalan tangan Anda di sekitarnya. Jika Anda masih mendengar musik berarti volumenya terlalu keras.
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menggunakan noise-cancelling earphone yang bisa memblokir suara ambient dan memungkinkan pencinta musik untuk mendengarkan mereka pada volume yang lebih rendah sehingga lebih aman bagi telinga. Fitur built-in untuk menjaga keamanan telinga juga telah diperkenalkan oleh beberapa pabrikan. Apple memperkenalkan cara membatasi volume pada perangkat iPod dan iPhone. Google juga telah memperkenalkan aplikasi pembatas volume untuk perangkat Android yang diusungnya.
Tetap, tak satupun fitur tersebut sempurna. Strategi yang terbaik adalah menghilangkan, mengurangi, dan istirahat : Hindari suara keras berkepanjangan, kurangi jumlah kebisingan latar belakang di sekitar Anda dan memberikan kesempatan bagi telinga Anda untuk istirahat dan pemulihan.
Sebagai penutup, tujuan dari laporan WHO bukan untuk menakut nakuti orang menggunakan Smartphone untuk mendegarkan musik. Jika Anda mendengarkan lagu Anda pada level volume yang aman, maka Anda dapat mendengar dengan baik untuk waktu yang lebih lama .
Organisasi Kesehatan Dunia WHO, memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari 1 Miliar anak muda beresiko untuk kehilangan pendengarannya secara permanen. Salah satu penyebab utama nya adalah penggunaan salah satu gadget yang populer digunakan untuk mendengarkan musik saat ini, Smartphone.
Suara keras dapat merusak silia dari telinga bagian dalam. Silia merupakan struktur kecil berwujud mirip rambut yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk dibawa ke otak. Silia yang rusak tidak pernah tumbuh kembali.
Dr Shelly Chadha, petugas teknis untuk pencegahan tuli dan gangguan pendengaran untuk WHO menjelaskan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh Smartphone adalah karena banyak orang yang mendengarkan musik dengan suara yang terlampau keras.
Yang membuatnya lebih buruk, adalah kenyataan bahwa orang sering mendengarkan musik ketika berada di jalan , stasiun, atau di dalam kereta dimana ada kebisingan yang melatarbelakanginya.
Earphone yang dibundling bersamaSmartphone atau MP3 player kadang dilengkapi dengan fitur yang dapat memfilter kebisingan pada latarbelakang kebisingan lingkungan sekitar. Jadi di lingkungan perkotaan yang bising, pengguna Smartphone malah cenderung memaksimalkan volume musik untuk bisa lebih menikmati lagu yang diputar.
Sebagian dari masyarakat secara perlahan merusak pendengarannya sendiri tanpa sadar. Meski demikian, telinga memiliki cara sendiri untuk memperingatkan diri kita. Jika Anda keluar dari pertunjukan musik dan mendapati bahwa telinga Anda berdengung atau Anda tiba tiba harus berbicara keras untuk mendengar suara Anda sendiri, itu sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan telinga melindungi diri dari kerusakan. Fenomena ini disebut "pergeseran ambang batas sementara" ,Anda harus segera menjauh dari kebisingan, memberikan kesempatan telinga Anda istirahat sedikitinya 12 jam. Mudah-mudahan, kerusakan belum menjadi permanen dan pendengaran Anda akan pulih.
Sebuah percakapan normal biasanya memiliki ukuran keras suara 60 desibel. Volume di atas 85 desibel akan menyebabkan kerusakan setelah kurang lebih 8 jam. Suara di atas 100 desibel dapat menyebabkan kerusakan hanya dalam waktu 15 menit. Tapi mengukur tingkat desibel tidaklah praktis dan rumit bagi kebanyakan orang. Cara yang lebih mudah, duduklah di ruangan yang tenang dan mendegarkan musik dengan volume 50 - 60 persen volume, Anda masih dapat bercakap-cakap dengan orang yang duduk dekat Anda. Jika Anda tidak dapat melakukan hal itu, berarti musiknya sudah terlalu keras suaranya. Atau peganglah kuncup telinga dan tutup dengan sisa kepalan tangan Anda di sekitarnya. Jika Anda masih mendengar musik berarti volumenya terlalu keras.
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menggunakan noise-cancelling earphone yang bisa memblokir suara ambient dan memungkinkan pencinta musik untuk mendengarkan mereka pada volume yang lebih rendah sehingga lebih aman bagi telinga. Fitur built-in untuk menjaga keamanan telinga juga telah diperkenalkan oleh beberapa pabrikan. Apple memperkenalkan cara membatasi volume pada perangkat iPod dan iPhone. Google juga telah memperkenalkan aplikasi pembatas volume untuk perangkat Android yang diusungnya.
Tetap, tak satupun fitur tersebut sempurna. Strategi yang terbaik adalah menghilangkan, mengurangi, dan istirahat : Hindari suara keras berkepanjangan, kurangi jumlah kebisingan latar belakang di sekitar Anda dan memberikan kesempatan bagi telinga Anda untuk istirahat dan pemulihan.
Sebagai penutup, tujuan dari laporan WHO bukan untuk menakut nakuti orang menggunakan Smartphone untuk mendegarkan musik. Jika Anda mendengarkan lagu Anda pada level volume yang aman, maka Anda dapat mendengar dengan baik untuk waktu yang lebih lama .
"Kami tidak mengatakan
bahwa orang tidak boleh
mendengarkan musik,
hanya untuk memastikan bahwa
mereka dapat mendengarkan musik
secara aman dan
untuk selamanya."
Subscribe to:
Posts (Atom)