Search Google

Temuan Terbaru Pengobatan Kanker Payudara Bangkitkan Harapan Pasien

Oktober selalu identik dengan Bulan Peduli Kanker Payudara. Peringatan ini perlu dilakukan mengingat hingga saat ini, kanker adalah penyakit yang sangat mematikan.

Namun, kabar baik terkait pengobatan melawan kanker, khususnya payudara, telah dilakukan para peneliti di berbagai belahan dunia. Apa saja pengobatan yang sejauh ini ditemukan? Kompas.com merangkumnya untuk Anda. 


1. Tanpa Kemoterapi 
 Sebuah pertemuan kanker tahunan yang diselenggarakan Juni 2018 lalu, American Society of Clinical Oncology (ASCO), membawa kabar baik. Dalam pertemuan tersebut, peneliti mengungkapkan bahwa penderita kanker payudara dan paru-paru tidak perlu lagi melakukan kemoterapi untuk bertahan hidup. 

Meski begitu, ada syarat yang perlu dipenuhi untuk menghindari kemoterapi bagi penderita kanker payudara. Hasil rekurensi yang tinggi, di atas 25, menandakan bahwa kemoterapi disarankan untuk menangkal rekurensi. Sementara bila skor rendah, di bawah 10, artinya tidak perlu dilakukan kemoterapi. Rekurensi sendiri berarti penyakit telah kembali setelah tidak terdeteksi untuk waktu yang lama.


2. Pakai Arsenik 

Ketika mendengar arsenik, mungkin Anda langsung teringat senyawa racun. Tapi, di tangan peneliti, arsenik berubah fungsi sebagai obat kanker. Untuk memperoleh fungsi sebagai obat, arsenik dikombinasikan dengan asam trans-reitinoic. 

Kombinasi obat yang disebut arsenik trioksida tersebut bertindak melawan Pin1, enzim dalam tubuh yang ketika dihalangi bisa mengobati kanker. 

"Penemuan kami sangat menyarankan kemungkinan baru yang menarik untuk menambahkan arsenik trioksida ke terapi pengobatan kanker payudara triple-negatif dan banyak jenis kanker lainnya, terutama ketika kanker pasien ditemukan menjadi positif-Pin1," ungkap Xiao Zhen Zhou, pemimpin studi ini dikutip dari Newsweek, Kamis (09/08/2018).

3. Mutasi DNA 

Kisah kesembuhan total dari kanker payudara dialami oleh seorang perempuan asal Florida bernama Judy Perkins. Perawatan yang dijalani Perkins ini didasarkan pada mutasi DNA yang terjadi pada tumornya. 

Menurut laporan yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine tersebut, para peneliti dari National Cancer Institute mulanya mengambil sampel dari tumor di tubuh Perkins. Sampel tersebut digunakan untuk mempelajari mutasi DNA di dalamnya. Setelah itu, para ahli mengambil sel-sel kekebalan dari tumor dan memperbanyak sel tersebut. 

"Setelah perawatan, semua kanker pada tubuh pasien ini menghilang dan selama 22 bulan lebih, belum kembali lagi," kata Dr Steven A Rosenberg, salah satu penulis laporan penelitian ini.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Temuan Terbaru Pengobatan Kanker Payudara yang Bangkitkan Harapan".Penulis : Resa Eka Ayu SartikaEditor : Resa Eka Ayu Sartika

Teknologi Bioterapi Terbaru Untuk Pengobatan Kanker : Chimerk Antigen Receptor T-Cell Immunotherapy

St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, China, memperkenalkan  metode pengobatan untuk penyakit kanker yang diberinama CAR-T atau Chimerk Antigen Receptor T-Cell Immunotherapy.

CAR-T adalah penanganan kanker  mengintegrasikan antibodi rantai tunggal antigen yang membedakan tumor dan domain aktivasi sel T, yang menggabungkan afinitas antibodi yang tinggi terhadap antigen tumor dengan fungsi membunuh limfosit T sehingga memiliki kemampuan pengenalan khusus dan pembunuhan sel tumor.

"Terapi ini merupakan teknologi terbaru bioterapi yang paling maju saat ini yang mampu memberikan harapan kesembuhan bagi para penderita kanker," kata Prof Peng Xiaochi, Kepala Onkologi Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kepada media di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Prof Peng mengatakan, cukup banyak pasien dari berbagai negara dengan berbagai kasus kanker yang datang dan umumnya dokter yang menangani pasien sebelumnya sudah angkat tangan, tidak tidak sanggup menyembuhkan penyakit.

Dibandingkan penggunaan kemoterapi ataupun penggobatan, penggunaan CAR-T ini memiliki penargetan yang lebih akurat dan multi target melalui modifikasi teknis.

Untuk target yangs sama, sel-sel CAR-T dapat terikat secara spesifik.

Teknologi CAR-T Immunotherapy adalah menanamkan antigen sel tumor ke limfosit T dalam tubuh, agar limfosit T mempunyai fungsi untuk membasmi kanker.

“Sehingga limfosit T dalam tubuh pasien dapat bertambah dan bertahan hidup dalam jangka panjang. Juga meningkatkan kemampuan untuk mengenali sel kanker, meningkatkan apoptosis sel kanker dan membunuh sel kanker secara langsung,” katanya.

Dari 160 uji klinis CAR-T Immunotherapy yang telah dilakukan di China, menunjukkan hasil yang sangat baik.

Pasalnya, dari pengobatan pada 20 orang pasien, hanya satu yang gagal.



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul CAR-T, Teknologi Terbaru Bioterapi Terbaru untuk Pengobatan Kanker.Editor: Eko Sutriyanto

Temuan Obat Baru Yang Bisa Bikin Sel Kanker Berhenti Berkembang

Sejumlah ilmuwan Australia berhasil melakukan terobosan besar dalam dunia penelitian kanker dengan menemukan jenis obat baru.

Obat tersebut bisa menempatkan sel-sel kanker hewan percobaan dalam keadaan tidur permanen. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu hampir satu dekade. Selain itu, obat ini merupakan yang pertama dari jenisnya. Harapannya, obat ini nantinya bisa menghentikan perkembangbiakan sel-sel kanker tanpa efek samping yang berbahaya. 


"Kami sangat gembira terhadap potensi obat ini sebagai senjata yang sama sekali baru untuk melawan kanker," kata Associate Professor Tim Thomas dari Institut Riset Kedokteran Walter and Eliza Hall di Melbourne. 

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature tersebut menemukan, obat-obatan ini efektif dalam menghentikan perkembangan kanker darah dan hati pada tikus, serta menunda kambuhnya kanker. 

"Obat-obatan ini dapat ditoleransi dengan baik dalam model praklinis kami dan sangat ampuh melawan sel-sel tumor, sementara tampaknya tidak mempengaruhi sel-sel sehat," kata Dr Thomas.

Pendekatan baru
Sebagai informasi, perawatan kanker konvensional memang bisa menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat diubah pada sel kanker. Sayangnya, perawatan tersebut juga merusak sel-sel yang sehat. Karena itu, obat baru ini dirancang untuk menghentikan produksi protein spesifik yang mendorong pertumbuhan kanker.

Para peneliti berharap obat-obatan ini dapat, secara efektif, menghentikan perkembangan kanker atau menunda kekambuhannya pada manusia. 


"Obat yang kami kembangkan adalah sebuah konsep yang sudah dibuktikan... langkah selanjutnya adalah mengembangkan senyawa yang lebih cocok yang bekerja dengan cara yang sama tetapi itu dapat digunakan pada pasien kanker," kata Dr Thomas. 

Dia menambahkan, terlalu dini untuk mengatakan bagaimana obat-obatan dapat digunakan dalam pengaturan klinis. Tapi para peneliti bersemangat tentang berbagai aplikasi yang berbeda. 

"Kita bisa membayangkan akan ada kanker tertentu di mana mekanisme ini kami targetkan benar-benar menjadi pengendali kanker, dan kemudian dalam situasi lain mungkin lebih bermanfaat sebagai terapi untuk mencegah kambuh," katanya.

"Tapi kami kira tidak semua kanker di bawah setiap keadaan akan rentan, dan ini karena kami menargetkan mekanisme tertentu, daripada hanya pertumbuhan secara umum." 


Pernah Gagal 
Menurut Dr Thomas, sejumlah perusahaan farmasi besar telah mencoba mengembangkan obat di masa lalu yang dapat menghambat mekanisme sel di pusat penelitian ini. Sayangnya, mereka gagal. 

"Ini adalah kelas protein yang sangat sulit untuk ditargetkan... ia bahkan dianggap mungkin tidak dapat diolah," katanya.

 "Kami memulai ini 10 tahun yang lalu dan menyaring hampir seperempat juta senyawa yang berbeda," sambungnya. 

Dia juga menjelaskan, butuh beberapa tahun untuk mengembangkan senyawa sangat spesifik yang hanya menargetkan proses tertentu (yang diminati peneliti).

"Kemudian butuh beberapa tahun untuk menunjukkan ini benar-benar berhasil dalam model laboratorium," tegasnya. "Butuh waktu sekitar satu dekade untuk sampai ke titik ini... dan 52 orang telah terlibat," kata Dr Thomas. 


Dr Thomas mengatakan, langkah selanjutnya adalah mencari kemitraan industri untuk mengambil konsep obat baru ini diujicobakan pada manusia. 

"Sangat penting bahwa kami memastikan perawatannya aman, sehingga kami perlu melakukan banyak studi keamanan dan kemanjuran sebelum kami dapat mengatakan bahwa ini siap untuk diluncurkan di klinik," jelas Dr Thomas. 

Penelitian ini merupakan kolaborasi jangka panjang antara Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, Universitas Monash, Cancer Therapeutics CRC, The University of Melbourne, Pusat Kanker Peter MacCallum, dan CSIRO.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Baru Ini Bisa Bikin Sel Kanker Berhenti Berkembang Biak". Editor : Resa Eka Ayu Sartika